Pameran seni rupa Jakarta Biennale 2015 dihadiri oleh lebih dari 30 ribu pengunjung selama dua bulan pelaksanaan acara dari 15 November 2015 hingga 17 Januari 2016.
“Mayoritas pengunjungnya adalah kaum muda, masyarakat urban Jakarta,” kata Direktur Pelaksana Jakarta Biennale 2015 Vicky Rosalina pada acara penutupan di Gudang Sarinah, Jakarta, Minggu malam.
Dia juga mengungkapkan antusiasme masyarakat Jakarta cukup besar untuk melihat pameran dua tahunan ini yang terlihat dari tanggapan positif di sosial media.
Tujuan menyelenggarakan Jakarta Biennale 2015 di Gudang Sarinah adalah untuk lebih mendekatkan pengunjung kepada karya seni instalasi yang dipamerkan.
“Biennale tahun ini juga lebih organik dari tahun-tahun lalu di mana para seniman berkolaborasi dengan warga dalam membuat instalasi seni,” kata dia.
Pameran dua tahunan ini melibatkan 70 seniman dari dalam dan luar negeri dengan mengambil tema besar “Maju Kena, Mundur Kena: Bertindak Sekarang” dengan maksud meninjau masa kini tanpa terjebak nostalgia masa lalu dan utopia masa depan.
Jakarta Biennale 2015 merupakan inisiasi dari Yayasan Jakarta Biennale bekerja sama dengan sejumlah rekanan budaya, seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DKI Jakarta, Erasmus Huis, Asia Center Japan Foundation, International Biennial Association, Goethe Institut, dan lain-lain.
“Pemerintah provinsi banyak memberikan bantuan terutama dari dana dan perizinan lokasi,” ucap Vicky.