Api Abadi Di Pamekasan Tidak Mati Meski Di Guyur Hujan

by
Api Abadi Di Pamekasan Tidak Mati Meski Di Guyur Hujan

Ketika berkunjung ke pulau Madura, ada salah satu destinasi wisata unik yang wajib dikunjungi. Yakni, wisata api abadi atau ada yang menyebut dengan api tak kunjung padam meski hujan sekalipun.

Akan tetapi bukan berarti tetap menyala ketika hujan, ketika hujan tetap mati. Namun bila hujan reda akan menyala kembali.

Wisata api abadi terletak di terletak di Dusun Asem Manis Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan yang berjarak 4 km ke arah Selatan dari Kota Pamekasan, Madura.

Wisata api abadi ini sudah dipagari keliling sehingga aman dari kekhawatiran menjalar ke pemukiman warga. Uniknya jika kita menggali tanah di sekitar pagar ini, akan mengeluarkan api berwarna biru.

H. Ali adalah pemilik kawasan wisata ini. Ia mengaku kalau area kawasan api abadi ini merupakan warisan turun temurun keluarganya. Wisata api abadi  ini buka 24 jam penuh. Tiket masuknya sebesar Rp10.000. Namun bagi Anda yang membawa kendaraan roda empat juga akan dikenakan biaya sebesar Rp5.000.

Karena kawasan wisata tersebut sangat indah apabila dinikmati malam hari maka daerah itu sering dijadikan sebagai tempat perkemahan. “Kawasan  ini pernah dijadikan tempat Jambore Pramuka se-Jawa Timur pada Tahun 2006 yang lalu,”ujar Ali.

Selain itu tempat ini merupakan salah satu tempat romantis bagi kaum muda-mudi yang ingin berkunjung ke sana dengan orang spesial. Biasanya warga sekitar menjual jagung muda. Pengunjung bisa membawanya ke lokasi api abadi untuk membakar jagung tersebut.

Sebenarnya ada dua tempat dimana api abadi itu menyala dan masih dalam satu kawasan. Yang pertama berada di tempat yang biasa dikunjungi para wisatawan, baik lokal maupun asing dan disebut dengan Apoy Lake (api laki-laki).

Satunya lagi berada tepat di dekat pintu masuk (di tengah sawah) yang biasa disebut dengan Apoy Bine’ (api wanita). Tak hanya melihat api abadi, berkunjung ke kawasan ini, Anda juga bisa melihat sumber air yang mengandung belerang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *