Bangka Belitung memiliki budaya yang bisa dipadukan dengan obyek wisata yang dapat memiliki nilai jual dan bisa menjadi solusi efektif ekonomi daerah itu setelah penurunan sektor timah.
Kekayaan sumber daya alam Bangka Belitung terutama timah sudah tak sejaya beberapa periode silam. Suka tidak suka, denyut ekonomi berkah timah sudah tak sederas sebelumnya. Untuk itu, salah satu solusi yakni meningkatkan budaya yang dipadukan obyek wisata bagi perekonomian
Bangka Belitung.
Pada tahun 2011, laju pertumbuhan ekonomi sektor migas sebesar 6,40 persen dan pertumbuhan ekonomi tanpa migas sebesar 6,47 persen. Sementara PDRB per kapita penduduk berdasarkan harga berlaku di wilayah ini dengan migas sebesar Rp 23.978.672, sedangkan tanpa migas sebesar Rp 23.475.613.
Dari kontributornya, yang terbesar adalah sektor tersier terdiri dari sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 19,18 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi 3,27 persen, sektor keuangan real estate dan jasa perusahaan 2,61 persen dan sektor jasa 10,79 persen.
Sedangkan untuk sektor pertambangan baru masuk penopang kedua dengan kontribusi 35,14 persen yang meliputi sektor pertanian 18,41 persen dan sektor pertambangan dan penggalian 16,73 persen.
Untuk itu masih perlu menggali sektor yang bisa menggantikan pertambangan, salah satunya pariwisata. Masyarakat jangan hanya memikirkan mata pencarian pada tambang saja karena perkembangan tambang di Bangka Belitung sudah mulai melemah.
Masyarakat harus segera mengubah mata pencarian ke bidang pariwisata, karena pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata menetapkan Bangka Belitung sebagai tujuan wisata utama di Indonesia selain Bali dan Lombok.
Artinya di Babel ini akan ada perkembangan pariwisata yang sangat cepat. Pemerintah pusat sudah memerintahkan mencari lahan 500 hektar untuk pembuatan kawasan ekonomi khusus (KEK) wisata dan kami sudah menindaklanjuti dengan membuat tim bersama PT Timah mencari lahan itu.
Salah satu cara pengembangan wisata ini adalah menggali adat budaya dan kesenian untuk perkuat daya tarik destinasi wisata baik di Pulau Bangka ataupun Pulau Belitung. Sebab, kurangnya perpaduan budaya dengan destinasi wisata membuat sektor pariwisata Bangka Belitung masih kalah jauh dari Bali dan Lombok.
Jika dilihat hanya dari destinasi wisatanya, Bangka Belitung jauh lebih baik dibandingkan Bali dan Lombok. Tapi Bali dan Lombok sudah saling berhubungan antara seni, budaya dan destinasi wisata.