Batik Dengan Pewarna Alami Lebih Di Minati

by
Batik Dengan Pewarna Alami Lebih Di Minati

Batik dengan menggunakan pewarna alami lebih banyak disukai konsumen dibandingkan menggunakan pewarna kimia, terutama wisatawan asing, kata instruktur pelatihan desain batik, Hani Suryani.

Pada saat pelatihan desain batik pada para eks buruh migrant di Wonosobo juga dikatakan jika Batik dengan pewarna alami juga lebih ramah lingkungan dibanding dengan pewarna kimia.

Salah satu bahan yang dapat dijadikan pewarna alami, yakni daun pohon indigo vera. Pewarna batik dari daun indigo vera sangat ramah lingkungan, meskipun baunya kurang bersahabat.

Warna batik juga menjadi lebih variatif dan tahan lama, karena sifat pewarna alami lebih kuat ketika telah melekat pada kain.

Batik dengan menggunakan pewarna alami harga yang ditawarkan pun bisa lebih tinggi, karena penggunaan pewarna alami memang masih cukup langka dan lebih nyaman dilihat.

Ternyata saati ini di daerah Boyolali, juga tengah berupaya mengembangkan tanaman indigo vera karena saat ini permintaan untuk pewarna alami semakin meningkat.

Harga pewarna alami berbahan dasar indigo vera di pasaran cukup mahal, sehingga kami berusaha untuk bisa membudidayakan sendiri.

Tanaman indigo vera bisa dikembangkan karena secara geografis cukup mendukung. “Wonosobo merupakan daerah yang terletak di ketinggian, sangat cocok untuk tanaman perdu seperti indigo vera ini.

Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wonosobo, Agus Purnomo mengatakan sangat terkesan dengan hasil pewarnaan menggunakan daun indigo vera.

“Kalau memang memungkinkan untuk ditanam di Wonosobo, saya akan berupaya untuk berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Badan Lingkungan Hidup maupun Dinas Kehutanan dan Perkebunan,” katanya.

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *