Di Sidoarjo, tepatnya di kawasan Kludan dan Keden, Tanggulangin selain terkenal dengan bandeng dan kupangnya, juga terkenal dengan sentra kerajinan tas dan dompetnya. Bahkan sejak tahun 70-an, Tanggulangin telah terkenal dengan sentra tas dan kopernya. Tanggulangin bisa menjadi alternatif wisata belanja bagi anda seusai berlibur dari Malang, Pasuruan, ataupun Surabaya. Lokasinya yang berada diantara jalan raya yang menghubungkan Surabaya-Malang dan Surabaya-Mojokerto, membuat beberapa wisatawan “mampir” usai pergi liburan. Apalagi jelang liburan sekolah dan tahun ajaran baru, sentra kerajinan tas dan dompet Tanggulangin ramai dikunjungi pembeli.
Di sentra tas Tanggulangin, Anda tidak hanya menemukan tas sekolah saja, namun anda juga bisa menemukan berbagai tas untuk wanita ataupun pria, baik itu tas kerja ataupun tas untuk hangout. Koper dengan beragam ukuran, juga tersedia ikat pinggang, tas olahraga, jaket dan sepatu yang semuanya terbuat dari kulit sintetis dan kulit alami. Namun yang lebih banyak digunakan adalah kulit sintetis karena harganya jauh lebih murah dibandingkan kulit alami.
Untuk mencapai masa yang seperti ini, perjalanan panjang ditempuh sentra tas Tanggulangin. Perkembangan sentra kerajinan tas dan dompet Tanggulangin diawali pada tahun 60-an dimana sebagian besar masyarakat Kedensari menjadi tenaga lepas perusahan koper di Surabaya. Kemudian ada beberapa orang, salah satunya adalah Alm. H. Abd. Rochman, yang mencoba membuat usaha koper sendiri dengan bahan karton tebal berlapiskan kulit sapi sederhana yang dilekatkan dengan lem kanji. Kemudian di tahun 70-an, banyak pengusaha koper di Surabaya yang umumnya beretnis Tionghoa, yang memesan koper di Tanggulangin. Banyak pula pengusaha dari Semarang, Yogyakarta, Bandung dan Jakarta yang juga memesan koper dan tas buatan Tanggulangin. Dari sinilah kemudian lahir tenaga terampil baru yang akhirnya mendirikan koperasi usaha di tahun 1975.
Meski sempat bubar, namun koperasi ini berhasil bangkit lagi dengan nama Koperasi Industri Tas dan Koper atau yang lebih dikenal dengan nama INTAKO yang menjadi awal sentra kerajinan tas dan koper di Tanggulangin. Melalui koperasi ini pula sebanyak 250 showroom berjejer di sepanjang jalan Desa Kedensari hingga menuju showroom INTAKO. Tahun 2000 menjadi puncak kejayaan INTAKO. Krisis moneter seolah tak menjadi halangan bagi pengusaha tas dan koper Tanggulangin berjaya. Namun, seiring dengan pergantian rezim dan kenaikan harga BBM, menyebabkan pasar tas dan koper pun turut lesu. Apalagi dengan keluarnya Lumpur Lapindo yang memutus akses jalan tol Porong-Gempol yang semakin membuat lesu industri tas Tanggulangin. Banyak showroom yang akhirnya gulung tikar dan menjadi bangunan yang tak berpenghuni.
Kini, meski pasar tas dan dompet kulit kembali menggeliat namun barang-barang yang dijual tidak lagi murni produk Tanggulangin. Banyak produksi Cina yang mulai masuk dan menjadi halangan bagi pengerajin asli Tanggulangin. Namun bukan berarti anda tidak bisa menjumpai produk asli Tanggulangin. Karena masih ada sejumlah pengrajin yang bertahan dan tetap menjual tas produksi mereka sendiri. Bahkan beberapa pengerajin lepas juga mengerjakan tas produk luar negeri. Jadi kalau anda beli di luar negeri, jangan bangga dulu karena bisa jadi tas, sepatu, atau dompet yang anda beli justru sebenarnya hasil kreasi bangsa sendiri yang jika anda beli di sini harganya jauh lebih murah.
Untuk menghindari barang tiruan, anda bisa membeli di showroom-showroom asli Tanggulangin. Biasanya mereka masih menggunakan nama pemilik sebagai nama toko. Ada pula yang di dalam showroom-nya menunjukkan proses produksinya. Untuk langkah aman, anda bisa langsung membeli di showroom INTAKO yang berada di Wates, Kedensari. Areanya cukup luas dengan tempat parkir yang memadai. Anda tidak perlu khawatir dengan produk INTAKO karena kuliatas produk INTAKO cukup bersaing. Mereka bahkan menerapkan Hak Kekayaan Intelektual pada Quality Control mereka. Dengan kualitas produk yang mereka miliki, pasar INTAKO tidak hanya di dalam negeri tapi juga telah mencapai luar negeri, seperti Italia, Amerika, dan Arab Saudi. Selain di Wates, ada pula di Pasar Wisata yang lokasinya tak jauh dari INTAKO. Jadi tunggu apalagi, jangan lupa mampir