Kota Sukabumi kini mempunyai kawasan khusus yang menggabungkan wisata dengan edukasi bidang pertanian. Tempat tersebut dinamakan Kawasan Agroeduwisata Cikundul (KAC) Sukabumi yang berada di Jalan Kapitan, Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi.
Kawasan tersebut dikelola langsung oleh Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Kota Sukabumi. Pengembangan kawasan tersebut menjadi agroeduwisata dimulai sejak 2015 lalu. Awalnya, lokasi tersebut merupakan tempat pengembangan tanaman dan holtikultura serta laboratorium kultur jaringan DPPKP.
Kini, kawasan agroeduwisata yang luasnya mencapai 4,5 hektare ini menjadi salah satu tujuan wisata edukasi andalan Kota Sukabumi. Setiap harinya KAC didatangi pengunjung yang tertarik dengan pengembangan berbagai tanaman baik sayuran, buah-buahan, tanaman hias, dan tanaman obat-obatan.
Pengunjung yang datang mulai dari anak-anak pendidikan anak usia dini (PAUD), taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), SMP, SMA, perguruan tinggi hingga masyarakat umum.
“KAC menggabungkan wisata dengan pembelajaran mengenai pertanian,” ujar Kepala DPPKP Kota Sukabumi Kardina Karsoedi.
Di mana, para pengunjung bisa berwisata sambil mendapatkan pengetahuan mengenai cara menanam sayuran maupun buah-buahan.Sehingga para wisatawan ujar Kardina, dapat memperoleh pengalaman yang berharga ketika berkunjung ke Sukabumi.
Terlebih, untuk menjangkau lokasi wisata edukasi pertanian ini cukup dekat dengan pusat Kota Sukabumi. Kardina mengungkapkan, pengembangan KAC mulai dilakukan sejak 2015 dan diharapkan pada 2017 mendatang menjadi salah satu kawasan unggulan daerah.
Pengembangannya menggabungkan empat fungsi yakni produksi, edukasi, wisata, dan konservasi agro. Pengelola KAC Sukabumi, Tendi Sutandi mengatakan, ada sejumlah obyek wisata edukasi unggulan yang ada di KAC.
“Nantinya, setiap pengunjung yang datang akan dipandu berkeliling kawasan,” ujar dia.
Obyek unggulan antara lain kebun sayuran dan buah organik, instalasi hidroponik, instalasi aquaponik, budidaya tanaman hias, laboratoriu kultur jaringan, kolam budidaya ikan, instalasi pengolahan pupuk, dan budidaya aneka ternak.
Pengunjung juga terang Tendi, bisa memetik langsung hasil panen buah-buahan yang ada di kawasan seperti melon dan jenis sayuran lainnya.
Tendi menerangkan, selain didatangi wisatawan KAC juga menggelar workshop atau pelatihan budidaya tanaman bagi masyarakat umum dan pelajar.
Misalnya belajar budidaya holtikultura organik, workshop budidaya hidroponik, budidaya jamur, workshop terarium, kultur jaringan, biogas dan budidaya perikanan serta penggemukan sapi potong.
“Ada juga pelajar dan mahasiswa yang magang maupun praktek kerja lapangan (PKL),” ujar Tendi.
Mereka tidak hanya berasal dari Kota Sukabumi, melainkan dari Kabupaten Sukabumi, Bogor, dan Cianjur. Menurut Tendi, para pengunjung yang datang ke KAC diberikan pemahaman mengenai cara mengolah pertanian yang mudah dicerna dan dipraktekan di rumah.
Sehingga nantinya ketika pulang ke rumah, para wisatawan dapat menanam buah-buahan maupun sayuran di pekarangannya. Hal ini menjadi bagian dari upaya menjaga ketahanan pangan di tengah masyarakat. Di mana, di tengah lahan yang sempit di perkotaan warga dapat mengembangkan tanaman sayuran dan buah-buahan di halaman rumahnya masing-masing.
Diakui Tendi, KAC baru dalam tahapan awal pengembangan. Namun, sudah banyak pengunjung yang datang ke KAC. Pada 2015 saja sebanyak 600 orang wisatawan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa sudah datang ke tempat tersebut.
Ke depan lanjut Tendi, pengembangan KAC akan lebih ditingkatkan khususnya dalam hal wisata edukasi pertanian. Upaya ini dikoordinasikan dengan Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Kota Sukabumi.
“Nantinya, ada kegiatan wisata tambahan seperti outbond,” ujar Tendi.
Upaya ini dibarengi dengan penyediaan lahan parkir yang cukup luas di KAC.Tendi menuturkan, pada 2016 ini sejumlah instansi maupun pelajar sudah berencana mengunjungi KAC.
Misalnya di awal Februari 2016 akan datang anak-anak TK di Lembursitu Kota Sukabumi untuk belajar sambil berwisata.Selain itu pada bulan yang sama ada ibu-ibu yang tergabung dalam PKK Universitas Muhammadiyah Sukabumi (Ummi) yang akan datang ke KAC.
Mereka akan belajar mengenai pengembangan tanaman buah-buahan maupun sayuran. Sebelumnya, para mahasiswa Ummi juga melakukan praktikum di laboratorium KAC.