Kesuksesan ternyata diraih karena kegiatan seorang ibu tumah tangga. Nina Yulianti, mengubah tudung saji yang biasa menjadi tudung cantik.
Dari tudung buatannya tersebut, Nina setidaknya dapat meraup omzet hingga Rp100 juta dalam satu kali pameran. Dalam satu bulan, dirinya mengaku dapat mengikuti dua pameran.
“Kalau untuk profit, saya bisa kantongi Rp40 juta per bulan. Itu sudah bersih, sudah bayar karyawan,” katanya di Jakarta.
Nina mengatakan, dirinya mendirikan bisnis dengan merek dagang Zahra Kemilau (ZK) tersebut sudah sejak lima tahun yang lalu. Namun baru satu tahun dirinya berani berkreasi pada produk tudung sajinya.
Nina mengungkapkan, berbeda dengan tudung saji biasanya, tudung saji miliknya mempunyai warna dan motif yang unik, serta dibuat dari bahan brokat, cotton dan double sifon.
“Dulu modelnya monoton, itu-itu saja. Tapi lama-lama bosen juga. Alhamdulillah setelah dikreasikan responsnya luar biasa. Saya dari karyawan hanya 4 orang, sekarang jadi 11 orang. Berarti produksi bertambah,” tuturnya .
Meskipun jumlah karyawannya terhitung sedikit, namun ZK mampu memproduksi 100 tudung saji berbagai ukuran per harinya. Kapasitas produksi tersebut cukup besar untuk bisnis berskala industri rumahan.
Untuk strategi penjualan, Nina hanya berjualan di setiap pameran-pameran di pusat keramaian. Nina mengaku sengaja memilih strategi tersebut karena dianggap lebih efektif ketimbang membuka toko.
“Karena aku sistemnya jemput bola. Kalau toko kita tunggu dijemput. Lebih efektif kaya begini,” katanya.
Nina mengaku sangat optimistis bisnisnya tudung saji akan terus bertahan bahkan lebih berkembang. Pasalnya tudung saji sudah sangat melekat bagi keluarga Indonesia.
“Ibu-ibu kita kalau masak suka di simpan dulu. Selama mereka pikirnya masih begitu saya yakin masih terus berkembang,” pungkasnya.
tolong info harganya ya mbak
Alamat toko nya dmna bu…