Cara Optimalisasi Potensi Daerah – Industri kreatif dan pariwisata di Indonesia memang mengalami kemajuan hingga pengujung 2013. Hanya saja, optimalisasi di tingkat daerah belum dilaksanakan dengan baik. Selain bisa menimbulkan kesenjangan dengan kota besar, niat negara lain untuk menguasai pun terbuka lebar.
Sebagai negara yang memiliki kekayaan alam dan jumlah sumber daya manusia yang besar, tidak sulit bagi Indonesia menguasai dunia. Apalagi didukung oleh pemerintahan yang solid dan selalu memerhatikan kesejahteraan masyarakat.
Kenyataannya, hal itu belum terwujud secara sempurna. Namun, upaya melakukan perbaikan menuju arah lebih baik memang terus digalakkan, termasuk di sektor industri kreatif dan pariwisata.
Memang, bukan tanpa alasan jika pemerintah yang didukung para pelaku industri mode menargetkan demikian. Untuk target Indonesia menjadi pasar muslim dunia pada 2020, misalnya. Diketahui, industri busana muslim di Indonesia memang telah mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak era 1990-an. Rancangan busananya pun jauh dari kesan kaku dengan adanya implementasi tren terkini dan unsur budaya lokal untuk menciptakan busana syar’i, namun tetap menarik dikenakan oleh semua kalangan.
Pertumbuhan industri busana muslim di Indonesia juga menarik perhatian dunia. Saat ini, Indonesia tercatat memiliki tingkat ekspor busana muslim yang besar ke negara-negara muslim, seperti Turki, Malaysia, Brunei Darussalam, Uni Emirat Arab, dan negara-negara lainnya di Timur Tengah.
Agar target yang sudah ditetapkan bisa terwujud, memang baiknya sederet upaya harus direncanakan secara matang dan diimplementasikan secara berkesinambungan. Tentu saja, potensi daerah yang digarap jangan itu-itu saja, lebih fokus pada kota-kota besar. Padahal, masih banyak daerah di Indonesia yang belum terekspos, namun mempunyai kekayaan alam melimpah.
Inilah yang sebenarnya menjadi tantangan bangsa Indonesia tahun ini. Saatnya daerah-derah lain dioptimalkan pariwisata dan industri kreatifnya, sehingga bisa dikenal secara nasional dan global.
Hal ini juga seiring diberlakukan Asean Community pada 2015, di mana kita dituntut terus mengembangkan inovasi dan kreativitas. Jangan sampai ketika negara lain mengklaim suatu produk kreatif ataupun daerah pariwisata di Indonesia.