Di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, ada kopi unik yang disajikan dalam kondisi dingin dalam bentuk es krim.
Selain rasa kopi, es krim itu juga menyajikan sensasi rasa yang jarang didapatkan pencinta kuliner. Seperti es krim brokoli, wortel, apel hingga es krim buah naga.
Seluruh es krim bercita rasa spesial itu adalah produksi rumahan milik Elia Kurniawati dengan merek Bingu Bidu, singkatan dari Ubi Ungu dan Ubi Madu.
Karena memang awalnya elia membuat es krim ubi ungu, karena suaminya bekerja sebagai guide (pemandu) dan sering membawa oleh-oleh ubi ungu.
Usaha membuat es krim dimulai sejak 2013. Ibu rumah tangga dengan satu anak itu awalnya pusing, karena ubi yang diolah secara sederhana dengan direbus, tak juga laku disantap suami dan penghuni rumah lainnya.
Sejak saat itu Elia mencoba berkreasi membuat es krim, dan ternyata cepat habis. Sejak saat itu Elia ditantang suami membuat es krim lain, sementara sang suami yang mengurus pemasaran.
Kini, ada banyak varian es krim yang sudah dibuat dan dijual ke banyak pembeli di sekitar Malang, Jombang, Kediri, Blitar, Banyuwangi, Surabaya, Jakarta, Banyuwangi hingga Banjarmasin. Ada es krim wortel, brokoli, apel, buah naga, stroberi, jamur, kacang merah, pisang, kopi, green tea, es krim orisinil, dan yang lain.
Saat ini, ada sekitar 20 jenis varian es krim sayur dan buah yang sudah diciptakan oleh Bingu Bidu. Rata-rata, sekitar 2.000 cup es krim dengan rasa bervariasi bisa terjual di setiap bulannya.
Layaknya sayur dan buah, es krim Bingu Bidu juga mengikuti musim buah yang sedang melimpah di suatu tempat. Misalnya di Kediri, kami membuat es krim pisang, karena di sana pisang yang melimpah. Di Banyuwangi buah naga banyak, di Batu banyak apel.
Namun, ketika kualitas panen petani buruk, Bingu Bidu juga kebingungan mencari stok buah yang bagus. Kualitas buah yang buruk berdampak pada rasa dan warna es krim yang dihasilkan.
Es krim yang dijual dengan harga Rp5.000 hingga Rp7.000 per cup itu, akan merasakan kesulitan mencari stok apel bagus di Kota Batu, jika panenan yang buruk akibat hujan. Selain itu, stok buah naga yang sedang kosong di banyak pasar juga membuat Eli dan suaminya memeras keringat berburu bahan baku tersebut.
Es krim buah dan sayur yang diproduksi lewat bendera CV. Berkah Omah Sejahtera itu awalnya dibuat mengikuti banyak resep buku masakan umum. Namun, seiring dengan berbagai percobaan, Eli kini menemukan resep baku yang membuat es krim nya berbeda dengan es krim buatan pabrik.
Awalnya, Eli menggunakan susu dalam jumlah banyak dan blender menggunakan mesin, hasilnya halus dan seperti es krim ber merek. Tetapi kemudian banyak yang curiga dan enggan membeli, selain bentuknya sama, produknya kalah di harga dan rasa.
Kemudian, Eli mencoba menggunakan komposisi berbeda, dengan memperbanyak porsi buah dan sayuran. Buah dan sayuran yang dibersihkan telah dimasak sebelum dihaluskan menggunakan mixer sederhana.
Setelah jus sayur dan buah siap, adonan diaduk menjadi satu dengan adonan susu hingga mengental menjadi krim. Setelah dikemas, es krim diletakkan dalam pendingin dengan suhu minus 27 derajat celcius hingga membeku dan siap kirim menggunakan kotak foam khusus.
Setelah menjadi es, Es krim bisa bertahan hingga empat bulan.Komposisi berbeda berpengaruh pada cita rasa dan tekstur es krim. Misalnya, es krim apel, rasa apel segarnya sangat terasa. Es krim ubi juga dijamin membuat kenyang setelah habis satu cup.
Dengan kualitas seperti itu, Eli pun tak ragu menjual dengan harga di atas harga es krim merek lain. Rata-rata merk lain satu cup sekitar Rp4.000, es krim produksi Eli dijual Rp5.000. Karena dia menjamin rasa dan kualitas dari es krim buatanya.
Ada lima tenaga kerja yang ada saat ini, namun masih dianggap belum cukup untuk memproduksi lebih banyak es krim untuk memenuhi permintaan yang melimpah. Eli masih berpikir untuk menambah modal agar produksinya bisa berkembang.
Omzet bulanan yang mencapai puluhan juta, dianggap belum cukup untuk menambah tenaga kerja lagi. Meskipun persaingan ke depan tidak akan lebih mudah.
Apalagi sekarang ini sudah masuk MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), ada banyak peluang di antaranya banyaknya pasar penyuka es krim buah dan sayur dari warga asing. Tetapi, kompetitor juga akan lebih banyak, karena mereka juga masuk membawa modal banyak.