Bagi para peminat martial art Indonesia, ada tempat unik untuk menonton sekaligus menyalurkan bakat Anda. Ya di Gianyar Bali tepatnya.
Di tempat ini travelers juga akan disuguhi pemandangan yang eksotis, salah satunya Mepantigan. Sebab di kiri dan kanan Mepantigan, terdapat hamparan sawah dan aliran sungai yang sejuk dipandang mata.
Dalam bahasa Bali Mepantigan memiliki arti banting atau saling banting atau membantingkan. Jadi, traveler yang hendak berwisata di Mepantigan siap-siap dibanting di atas lumpur sambil diiring musik tradisional Bali.
Syarat mengikuti gulat seni khas Bali ini cukup mudah, traveler wajib memiliki ilmu gulat, memakai pakaian khas Bali berupa udeng dan kamen. Sebelum bergulat di dalam lumpur, peserta melakukan persembahyangan untuk memuja Dewi Sri.
Selain tempat wisata, Mepantigan juga kerap dijadikan tempat pre-wedding dan juga syuting video klip. Salah satu artis internasional, yang memakai lokasi tersebut untuk dijadikan tempat syuting video clip adalah Ayu Laksmi untuk lagu Tri Hita Karana.
Tiket masuk untuk menonton aksi gulat lumpur dan mencoba merasakan sensasi dibanting ke dalam lumpur, relatif terjangkau, traveler akan dikenakan Rp100 ribu per/orang.
Di sana juga tersedia tempat penginapan bagi yang ingin belajar seni gulat di Mepantigan. Namun, harga tersebut di atas tidak termasuk biaya penginapan.
Bagi traveler yang tertarik dengan gulat lumpur di Mepantigan ini tak perlu takut akan kesakitan setelah dibanting. Pasalnya, gulat lumpur tersebut terjamin keselamatannya dan pihak pengelola akan bertanggungjawab penuh jika terjadi kecelakaan.