Indonesia Berpotensi Menjadi Pasar Eksportir Perikanan Terbesar Dunia

by
Indonesia Berpotensi Menjadi Pasar Eksportir Perikanan Terbesar Dunia

Food and Agriculture Organization (FAO) memproyeksikan pasar eksportir perikanan pada tahun 2024 hanya akan dikuasai oleh Negara Tiongkok (21%), Vietnam (8%), Norwegia (8%), Amerika Serikat (6%), Thailand (6%), dan Uni Eropa (6%).

Potensi perikanan yang ada di Indonesia tentu mampu bersaing dengan negara eksportir perikanan terbesar dunia. Bahkan Indonesia mampu merajai tangga teratas menjadi negara eksportir perikanan terbesar di dunia.

Potensi perikanan yang ada di laut nusantara dan perikanan budidaya, Indonesia sangat mampu menguasai pasar ikan global. Agar bisa mewujudkannya, tentu harus ada regulasi atau kebijakan yang konsisten serta sustainable, dan selama kepimpinan Susi, semuanya sudah dijalankan mulai dari, moratorium, larangan bongkar muat kapal di tengah laut (transshipment), langkah itu ditempuh agar ikan laut tidak keluar ke negara lain. Dalam artian semua hasil perikanan baik ikan laut atau budiaya bisa diolah agar mempunyai nilai tambah .

Setelah kebijakan-kebijakan tersebut dikeluarkan, banyak Negara lain yang kelimpungan terhadap bahan baku ikan olahan. Seperti Thailand, Vietnam, produksi perikanannya turun hingga 31%, bahkan produksi perikanan China juga turun, Boleh dikatakan Negara-negara eksportir ikan dunia sangat ketergantungan terhadap Indonesia. Maka dari itu, Indonesia harus menguatkan daya saing produk perikanan nasional yaitu dengan menguatkan pada hillirisasi industri perikanan.

Kesempatan bagi investor dalam negeri untuk bisa menggarap potensi perikanan yang ada untuk membawa sektor perikanan nasional merajai pasar perikanan global.

Pemerintah membuka kesempatan seluas-luasnya kepada investor dalam negeri untuk dapat membangun pabrik pengolahan ikan.

Potensi ikan yang ada, ditopang oleh industri perikanan domestik yang kuat, maka tidak mustahil perikanan dunia bisa dikuasai, tinggal bagaimana investor dalam negeri siap.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada kuartal III 2015, kontribusi sektor perikanan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 8,47% atau hampir dua kali lipat dari biasanya yang hanya 4,73%, Nilai Tukar Nelayan (NTN) juga meningkat dari 102 pada tahun 2014, menjadi 106 pada tahun 2015. Sementara itu, KKP menargetkan nilai investasi sektor kelautan dan perikanan pada tahun 2016 hingga 2019 sebesar Rp 95 trilliun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *