Menangkap Laba Dari Kemitraan Usaha Cuci Helm Bermodal Rp1,5 Juta

by
Menangkap Laba Dari Kemitraan Usaha Cuci Helm Bermodal Rp1,5 Juta

Pangsa pasar jasa cuci helm semakin terbuka lebar seiring pertumbuhan industri motor. Helm yang hampir setiap hari melekat di kepala itu mudah kotor oleh keringat maupun debu di jalan.

Di sisi lain, hanya sedikit pengguna helm yang mau mencuci helmnya sendiri dengan alasan dinilai tidak praktis atau karena tidak tahu cara mencuci helm yang tepat.

Peluang yang besar ini membuat bisnis cuci helm terus bertumbuh di Indonesia dalam lima tahun terakhir ini. Para pelaku usaha berlomba-lomba menawarkan kemitraan dengan paket harga semenarik mungkin.

Salah satu yang menawarkan kemitraan jasa cuci helm dengan modal minimalis adalah Restyo Adi H, dengan bendera Usaha Cuci Helm. Usaha cuci helm yang berbasis di Pondok Gede, Bekasi, itu dia tawarkan ke mitra sejak 2011.

Restyo sebenarnya lebih dulu membangun Formula Motor, wira usaha di bidang pencucian mobil dan motor sejak 2002. Namun mulai 2010 dia mulai mengembangkan bisnis ke bidang pencucian helm sebagai pelengkap usahanya.

Setelah menjajal pasar selama satu tahun dan melihat potensi keuntungannya, dia percaya diri menawarkan kemitraan yang terus berlanjut hingga kini.

Ada lima kategori paket kemitraan atau business opportunity yang ditawarkan Usaha Cuci Helm yakni paket 1 (Rp1,5 juta), paket 2 (Rp2,5 juta), paket 3 (Rp5 juta), paket 3a (Rp5,5 juta), dan paket 4 (Rp7 juta).

Secara umum, dengan jumlah investasi tersebut, mitra berhak mendapatkan mesin pencuci helm, buku panduan bisnis cuci helm, alat promosi seperti spanduk, video tutorial; perlengkapan cuci seperti sikat halus, kain kanebo, handuk microfiber, serta cairan pembersih seperti sabun dan pewangi.

Icha, staf pemasaran Usaha Cuci Helm, menjelaskan perbedaan harga tersebut karena beda kapasitas dan dimensi mesin pengering helm. Untuk paket 1, mesin yang didapat adalah jenis f1 350 single dryer yang hanya mampu menampung satu buah helm dengan lama pengeringan 45 menit.

Paket 2 dan 3 mendapatkan mesin pengering jenis f2 700 double dryer, yakni mampu memproses pengeringan dua helm sekaligus. Beda keduanya terletak pada tampilan desain mesin, di mana paket 2 tampil sederhana sementara paket 3 tampil penuh warna.

Perbedaan lainnya yakni pada paket 3 ada fitur counter hit pada mesinnya. Kegunaannya untuk menghitung jumlah helm yang telah dikeringkan sehingga tidak bisa dimanipulasi.

Sementara itu,  paket 3a juga masih menggunakan tipe mesin yang sama dengan paket 3. Selisih nilai investasi sebesar Rp500.000 timbul karena adanya tambahan material kaca etalase.

Terakhir paket 4, juga sama-sama pakai mesin tipe double dryer. Ukuran mesinnya lebih besar dari seluruh paket, yakni 70x90x160 cm, karena dilengkapi tambahan lemari display helm pada samping mesin. Semua mesin digaransi selama enam bulan hingga satu tahun.

Karena sistemnya kemitraan, para investor dibebaskan untuk menjalankan bisnis cuci helm secara mandiri. Mitra juga bebas untuk memilih pakai merek Usaha Cuci Helm atau pakai brand sendiri.

“Kami sistemnya beli putus bukan franchise. Jadi mitra hanya beli mesinnya saja, kalau keperluan rutin seperti sabun, pewangi dan perlengkapan mencucinya bisa dibeli sendiri,” kata Icha.

Tarif jasa cuci helm juga boleh diterapkan sesuai kondisi mitra, tetapi variasi yang disarankan Rp10.000 – Rp15.000 per helm.

Dari hitung-hitungan Usaha Cuci Helm, dengan asumsi harga jasa Rp12.000 dan target 10 helm per hari, seorang mitra bisa mengantongi omzet Rp3,6 juta dengan margin laba hingga 65%.

“Kalau dapat 10 pelanggan per hari, mitra bisa balik modal dalam waktu 2-3 bulan,” tuturnya.

Untuk mengikuti paket kemitraan ini, calon mitra harus menyediakan tempat usaha. Menurutnya lokasinya bisa saja digabung dengan bisnis yang sudah ada, seperti usaha cuci motor, sehingga bisa memangkas beban biaya pegawai dan sewa tempat.

Namun, jika ingin hasilnya lebih besar, sebaiknya mitra menyewa lokasi yang ramai seperti di mall atau di tempat penitipan motor. Bisa juga di tepi jalan yang memang ramai dilalui para pemotor.

“Tempat yang strategis mampu mendongkrak jumlah omzet penjualan hingga tiga kali lipat karena dalam satu hari estimasinya bisa 30 helm, bahkan ada yang 40 helm per hari,” tuturnya.

 

Sumber : bisnis.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *