Pemandian Senjoyo terletak jalan utama yang menghubungkan antara Boyolali-Semarang. Nama pemandian ini adalah Sendang Senjoyo. Pemandian yang bentuknya lebih menyerupai rawa. Pada pemandian ini terdapat batu berelief yang tersebar di beberapa sudut di pemandian ini. Pemandian ini juga dipercaya sebagai salah satu peninggalan Dinasti Syailendra.
Pemandian Senjoyo ini berada di Dusun Jubug, Desa Tegalwaton, Kecamatan Tengaran. Di lokasi pemandian ini ada sekitar tujuh sendang yang menjadi penyangga utama dari Sendang Senjoyo.
Sendang Senjoyo berada di dalam lokasi pemandian. Jika dilihat wujudnya sendang senjoyo ini mirip dengan kolam pemandian kecil. Jika dilihat dengan lebih teliti ada yang tidak biasa dengan sendang Senjoyo ini.
Sejumlah sisi yang ada pada sendang ini berhiaskan batu andesit dengan beragam relief. Ini menunjukkan bahwa sendang ini bukanlah sendang yang dibuat pada era saat ini.
Jika dilihat kemungkinan bahwa Pemandian Senjoyo ini adalah sebuah petirtaan atau kolam pemandian bagi keluarga kerajaan. Ada yang mengatakan bahwa Pemandian Senjoyo ini dibangun oleh Dinati Syailendra, sekitar lebih dari seribu tahun yang lalu.
Hal tersebut keberadaan prasasti plumpungan yang berada di Salatiga digunakan sebagai penguat bahwa Pemandian Senjoyo ada kaitannya dengan Dinasti Syailendra.
“Tetapi benar ada tidaknya anggapan tersebut sampai saat ini tidak banyak diketahui karena belum diadakan penelitian khusus yang menguak keterkaitan antara Pemandian Senjoyo dengan Prasasti Plumpungan,” ujar Gianto warga sekitar.
Belum adanya Pengelolaan yang maksimal menjadikan Senjoyo ini hanya tampil seadanya. Beberapa pihak memanfaatkan air sendang untuk kepentingan air minum dan industri.
Di sana tertancap pipa-pipa besi dari PDAM Pemkot Salatiga, PDAM Kabupaten Semarang, serta sebuah instansi militer. Selain itu ada pula perusahaan tekstil yang mengambil air untuk keperluan industri.