Pembangunan infrastuktur kereta menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soeta) hingga saat ini masih terkendala persoalan lahan. Saat ini, masih terdapat 100 kepala keluarga yang masih dalam proses pembebasan lahan.
Direktur Jenderal Perkeretapian Hermanto Dwiatmoko mengatakan, persoalan pembebasan tanah ini akan segera diselesaikan oleh pemerintah. Sebab, pembangunan rel kereta yang saat ini telah dibangun sepanjang 6 kilometer (km) merupakan pembangunan vital yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
“Untuk pembebasan lahan bandara Soekarno Hatta ini memang penting. Pada bilang Februari semua akan selesai,” ujar Hermanto.
Sebagai informasi, pemerintah melalui PT KAI telah membetikan ganti rugi untuk 36 bidang tanah seluas 9.723 meter persegi. Ganti rugi ini diberikan yang telah diberikan adalah senilai Rp50,4 miliar.
Berdasarkan instruksi dari Joko Widodo, pembangunan infrastuktur kereta bandara ini harus selesai pada semester I-2017. Sehingga, masyarakat dapat langsung menggunakan kereta yang akan terhubung dengan Stasiun Rawa Buntu ini sejak tahun 2017 mendatang.