Program promosi dan diskon berbagai merchant, Solo Great Sale 2016 menargetkan dapat menggaet kunjungan 200 ribu wisatawan ke Kota Solo, Jawa Tengah. Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata Esti Rekoastuti mengatakan, Solo Great Sale tahun kedua ini telah masuk dalam kalender nasional pariwisata Indonesia.
Masyarakat akan dimanjakan selama sebulan penuh pada 1 hingga 29 Februari 2016 dengan program promosi, diskon, insentif, dan berbagai hadiah yang ditawarkan sejumlah merchant yang berpartisipasi dalam Solo Great Sale. Kali ini, Solo Great Sale digelar menjelang Hari Ulang Tahun Kota Solo yang bertepatan pada saat bisnis wisata sedang sepi (low season).
“Di pariwisata biasanya ada yang namanya low season. Yakni sekitar bulan Februari-Maret dan September-Oktober. Solo Great Sale ini sebagai upaya untuk menarik wisatawan,” kata Esti Rekoastuti, saat peresmian Solo Great Sale 2016 pada hari bebas kendaraan bermotor (Car Free Day), di Kota Solo, Jawa Tengah, Minggu (31/1/2016).
Esti mengatakan, acara ini dapat dimanfaatkan sebagai ajang promosi destinasi serta promosi produk-produk lokal. “Pariwisata itu kan borderless. Sehingga otomatis akan melibatkan daerah-daerah di sekitarnya yang disebut Joglosemar (Jogja, Solo dan Semarang) serta Kabupaten di sekitarnya,” imbuh dia.
Menarik wisatawan, utamanya wisatawan nusantara sangat efektif dilakukan dengan menawarkan surga berbelanja. Pasalnya hal tersebut menjadi urutan teratas bagi wisatawan nusantara. “Katakan sekali bepergian wisatawan nusantara menghabiskan satu juta rupiah. Itu pengeluaran mereka paling banyak adalah untuk transportasi kemudian untuk shopping. Urutan tersebut berbeda dengan wisatawan mancanegara yang menghabiskan pengeluaran untuk transportasi, kuliner di urutan kedua baru kemudian shopping,” ujar dia.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Solo, Eny Tyasni Suzana mengatakan target 200 ribu wisatawan dalam satu bulan memang bukan target yang mudah namun dirinya optimis dengan gelaran Solo Great Sale kali kedua ini. “Sebab di tahun 2015 lalu kita cuma ada 600 sekian partisipan yang terdiri dari UMKM, pertokoan, mall, maskapai, hotel dan lain sebagainya. Namun kali ini kita punya seribu lebih partisipan yang siap menggeret wisatawan,” kata Esti.
Eny menambahkan menargetkan transaksi hingga Rp 125 miliar dalam satu bulan. “Naik 30 miliar dibanding capaian transaksi tahun lalu, yakni sekitar Rp 90 miliar,” pungkasnya.