Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, bersama pemerintah kecamatan setempat mendeklarasikan stop buang air besar sembarangan.
Berdasarkan data yang dimiliki pusat diketahui masih ada 26 desa di Gunung Kidul yang wargany masih buang air besar (BAB) sembarangan. Dari jumlah tersebut ada 15 desa yang sudah melakukan pemicuan, sedangkan sisanya masih dilakukan verifikasi.
Verifikasi dilakukan sampel rumah yang ada di desa tersebut di antaranya wawancara melihat bak sampah, apakah masih ada tinja dan melakukan wawancara kepada anak-anak di sekitar desa tersebut buang air besar di mana lokasinya.
Pemkab Gunung Kidul yang menargetkan Mei 2016 seluruh desa sudah bebas “BAB” sembarangan. Pemerintah pusat juga akan mendukung dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kesehatan salah satunya.
Dinas Kesehatan Gunung Kidul sendiri telah menerima DAK Kesehatan non-fisik sebesar Rp7,5 miliar. Dana tersebut akan digunakan salah satunya untuk mendorong stop “BAB” sembarangan dan bantuan tersebut akan disalurkan ke puskesmas-puskesmas.
