Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat Kalimantan merupakan salah satu provinsi yang masuk dalam daftar sepuluh besar peringkat lokasi investasi asing di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa, upaya pemerintah untuk mendorong pemerataan investasi di luar Jawa sudah mulai terlihat.
“Empat provinsi di Kalimantan masuk 10 besar lokasi investasi, hal ini positif untuk mendorong pertumbuhan pembangunan di luar Jawa,” ujar Kepala BKPM Franky Sibarani, Senin (25/1).
Franky mengatakan, empat provinsi tersebut adalah Kalimantan Timur dengan nilai investasi 1,3 miliar dolar AS, Kalimantan Barat 1,2 miliar dolar AS, Kalimantan Selatan 961 juta dolar AS, dan Kalimantan Tengah 933 juta dolar AS. Selain Kalimantan, dua provinsi lain yang masuk 10 besar adalah Sumatra Barat dan Sulawesi Tengah.
Franky mengatakan, sektor investasi yang masuk di empat provinsi di Kalimantan adalah pertambangan, tanaman pangan dan perkebunan, industri logam dasar, serta barang logam, mesin dan elektronik. Selain itu, ada pula investasi di sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran. Franky menambahkan, ke depan pemerintah provinsi di luar Jawa harus melakukan terobosan agar bisa bersaing dengan daerah lainnya.
“Ini sesuai dengan arahan Bapak Presiden bahwa setiap daerah bersaing, antar negara juga bersaing,” kata Franky.
Franky mengatakan, persaingan antar daerah dalam menarik minat investasi dinilai positif untuk memacu bergeraknya perekonomian. Saat ini, DKI Jakarta sudah melakukan pelayanan online untuk IMB dan SIUP sehingga semakin mempermudah investor dalam melakukan aktivitas usahanya.
Proporsi investasi di luar Jawa pada 2015 mencapai 45,6 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan proporsi tahun sebelumnya sebesar 43 persen. BKPM menargetkan proporsi realisasi investasi luar Jawa pada 2016 bisa mencapai 49 persen.